Di dalam Al Quran banyak kisah menceritakan kehancuran bangsa-bangsa (kaum) yang tidak mahu beriman kepada Allah SWT. Di antaranya, bangsa 'Ad (umat Nabi Hud), kaum Tsamud (umat Nabi Saleh), bangsa Madyan (umat Nabi Syu'aib), kaum Nabi Ibrahim as, serta kaum Nabi Nuh as.
Umat Nabi Saleh as, yaitu kaum Tsamud dihancurkan kerana mereka tidak mau beriman kepada Allah SWT dan tidak mengakui Nabi Saleh as sebagai seorang Nabi. Mereka dihancurkan oleh Allah SWT dengan petir yang menggegar sehingga meruntuhkan bangunan tempat tinggal mereka.
Sebelum mereka dibinasakan bangsa Tsamud ini diperintahkan untuk menyembah Allah dan mengikuti ajakan Nabi Saleh as. Namun, mereka enggan melakukannya. Bahkan, ajakan itu dianggap menghina kaum Tsamud. Lalu, ketika diuji dengan diberikan seekor unta betina yang kemudiannya mereka membunuhnya. Kemudian, Nabi Saleh memperingatkan umatnya.
Sebelum mereka dibinasakan bangsa Tsamud ini diperintahkan untuk menyembah Allah dan mengikuti ajakan Nabi Saleh as. Namun, mereka enggan melakukannya. Bahkan, ajakan itu dianggap menghina kaum Tsamud. Lalu, ketika diuji dengan diberikan seekor unta betina yang kemudiannya mereka membunuhnya. Kemudian, Nabi Saleh memperingatkan umatnya.
“Dan kepada kaum Thamud, Kami utuskan saudara mereka: Nabi Saleh ia berkata: “Wahai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah! Sebenarnya tiada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Dialah yang menjadikan kamu dari bahan-bahan bumi, serta menghendaki kamu memakmurkannya. Oleh itu mintalah ampun kepada Allah dari perbuatan syirik, kemudian kembalilah kepadaNya dengan taat dan tauhid. Sesungguhnya Tuhanku sentiasa dekat, lagi sentiasa memperkenankan permohonan hambaNya. Mereka menjawab dengan berkata: “Wahai Saleh, sesungguhnya engkau sebelum ini adalah orang yang diharap dikalangan kami (untuk memimpin kami); patutkah engkau melarang kami daripada menyembah apa yang disembah oleh datuk nenek kami? Dan (ketahuilah) sesungguhnya kami berada dalam keadaan ragu-ragu yang merunsingkan tentang apa yang engkau serukan kami kepadanya”. [Hud : 61-62]
“Dan wahai kaumku! Ini adalah unta betina dari Allah untuk kamu sebagai tanda (mukjizat) yang membuktikan kebenaranku. Oleh itu, biarlah dia mencari makan dibumi Allah dan janganlah kamu menyentuhnya dengan sesuatu yang menyakitinya, (kalau kamu menyakitinya) maka kamu akan ditimpa azab seksa yang dekat masa datangnya.” Mereka kemudiannya menyembelih untu itu, lalu berkatalah Nabi Saleh kepada mereka: “Bersenang-senanglah kamu ditempat masing-masing selama tiga hari; tempoh yang demikian itu, ialah satu janji yang tidak dapat didustakan”. Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Nabi Saleh berserta umatnya yang beriman, dengan rahmat dari Kami, dan Kami selamatkan mereka dari azab serta kehinaan hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Berkuasa. [ Hud:64 - 66]
Kaum Nabi Saleh memilih untuk tidak beriman kepada Allah swt lalu mereka dihancurkan oleh Allah SWT dengan petir yang menggelegar sehingga meruntuhkan bangunan tempat tinggal mereka.
Dan orang-orang yang zalim itu,dibinasakan oleh satu letusan suara yang menggempakan bumi, lalu menjadilah mereka mayat-mayat yang tersungkur ditempat tinggal masing-masing. (Mereka punah ranah) seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di situ. Ketahuilah! Sesungguhnya kaum Thamud itu kufurkan Tuhan mereka. Ketahuilah! Sesungguhnya kebinasaanlah akhirnya bagi kaum Thamud. [Hud:67-69]
Dan demi sesungguhnya, penduduk “Al-Hijr” telah mendustakan Rasul-rasul, Dan Kami telah berikan mereka tanda-tanda (yang membuktikan kebenaran agama dan Rasul Kami); dalam pada itu, mereka terus juga berpaling (mengingkarinya), Dan mereka memahat sebahagian dari gunung-ganang, sebagai tempat tinggal dengan keadaan aman (dari sesuatu bahaya). Meskipun demikian, mereka dibinasakan juga oleh letusan suara yang menggemparkan bumi, pada waktu pagi. Maka apa yang telah mereka usahakan itu, tidak dapat menolong mereka sedikitpun. [Al Hijr : 80 – 84]
Kerajaan Nabateans yang berpusat di Petra, Jordan kemudiannya menduduki Madain Saleh. Mereka membina rumah daripada batu batan yang dipahat yang kemudiannya dijadikan tempat menyimpan mayat. Sisa tinggalan kehancuran kaum Thamud boleh dilihat sehingga ke hari ini. Kami beristigfar memohon keampunan daripada Allah swt, sungguh kehinaan itu adalah kesudahan bagi kaum yang sombong dan ingkar.
Salah sebuah istana |
Maka bukan sedikit negeri-negeri yang Kami binasakan dengan sebab kezaliman penduduknya, lalu runtuh ranaplah bangunan-bangunannya; dan bukan sedikit pula telaga yang telah terbiar, dan istana yang tersergam (telah kosong, ditinggalkan) [Al Hajj: 45]
SubhanaALlah…Alhamdulillah…Allahu Akbar…
Jabal Al Fil - Elephant Rock, al Ula |
Mereka telah meninggalkan sisa-sisa yang boleh dilihat sehingga ke hari ini, kisah mereka termaktub di dalam Al Quran menjadi pedoman kepada umat sehingga hari kiamat. Semoga Allah sentiasa memberikan taufik dan hidayahNya serta memelihara iman yang ada agar dengannya tidak menjadikan kehinaan sebagai kesudahan sebuah kehidupan.
"Maha Suci Allah yang ditangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" [Al Mulk: 1 -2]
1 comment:
catatan yg menarik...kak...nk tahu alamat email akk
Post a Comment